KERINCI JAMBI – Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2022 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kerinci mengambil Tema Pemimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar Menuju Kerinci Cerdas yang berlangsung dilapangan Pemda Bukit Tengah Siulak pada hari Selasa 17 Mei 2022.
Apel yang dihadiri seluruh Kepala SMP, Kepala SD dan Kepala TK se- Kabupaten Kerinci serta Forkopimda dan Kepala OPD dipimpin oleh Bupati Kerinci DR. H. Adirozal. M. Si berlangsung secara hidmat (17/5).
Sementara dimasing-masing OPD juga berlangsung peringatan Hardiknas secara parsial seperti yang termonitor di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, begitu juga terlihat di Kantor BKD yang bersebelahan dengan Kesbangpol.
Bupati Kerinci DR. H. Adirozal. M. Si dalam sambutannya mengatakan, salah satu visi Pemkab Kerinci adalah Kerinci Cerdas. Saat ini SDM Kerinci bagus, karena itu kita tidak hanya bersaing secara lokal antar Kabupaten tetapi kita harus bersaing secara global karena orang akan mencari yang berkualitas dan memiliki identitas.
“Sudah banyak orang sekolah kemana-mana tetapi dia tidak cerdas karena hanya mengejar ijazah semata, tidak menambah ilmunya. Pemerintah Daerah Kerinci tidak hanya mewujudkan generasi cerdas semata tetapi juga bisa membaca Al Quran. Pemkab Kerinci sudah menyalurkan beasiswa kepada para penghafal Al Quran”, jelasnya.
Untuk diketahui tegas Bupati Kerinci bahwa Kabupaten Kerinci memiliki keterbatasan Sumber Daya Alam SDA hanya 49% yang bisa di budidayakan. Keterbatas itu harus kita imbangi dengan SDM, karenanya anak-anak Kerinci harus berpikir cerdas, tentunya harus diimbangi dengan nilai-nilai dan norma-norma dari penggerak pendidikan.
Sementara itu, sambutan Menteri Pendidikan Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang dibacakan oleh Bupati Kerinci, menekankan bahwa kurikulum merdeka terbukti mampu mengarungi dampak hilangnya pembelajaran akibat pendemi Covid 19, sekarang sudah diterapkan 140.000 seluruh Indonesia.
Menteri Pendidikan juga menekankan bahwa anak-anak juga tidak perlu lagi khawatir tes kelulusan akhir nasional, ini tidak bertujuan untuk menghukum guru dan murid tetapi sebagai refleksi agar guru terus mendorong untuk berlajar agar sekolah termotivasi meningkatkan kualitasnya. (*)