KERINCI – Menghadapi bulan suci umat Islam bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, biasanya kebutuhan pokok rumah tangga selalu mengalami kenaikan harga termasuk di daerah Kabupaten Kerinci.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Kerinci melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan menyelenggarakan rapat koordinasi yang melibatkan stake holder terkait di ruang Pola Kantor Bupati Kerinci Bukit Tengah. Jumat (25/3)
Rapat yang dipimpin Asisten 2 Setda Kerinci DR. Yanizar menyimpulkan bahwa Satgas Pangan Kab. Kerinci akan melakukan pemantauan dan monitoring harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional dan melakukan pengawasan terhadap pergudangan, distributor dan agen besar yang memasok kebutuhan pokok di Kabupaten Kerinci.
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri para Kepala OPD terkait, Pabung Korem Gapu/042 Jambi Mayor INF Liswar, Kepala Bulog Kerinci Lutfi Barus, dalam kesimpulan penjelasannya bahwa stok kebutuhan pokok untuk wilayah Kabupaten Kerinci mencukupi seperti Gula, Daging, Beras, Tepung, termasuk stok jenis sayur-sayuran seperti cabe, bawang, kubis dan lainnya karena petani akan memasuki musim panen sekitar 246 ha, sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan dan Holtikultura Radium Khalis.
Yang cukup menarik adalah stok minyak goreng di Kabupaten Kerinci setelah pemerintah mencabut HET. Laporan Kepala Bulog Kerinci Lutfi Barus menyampaikan bahwa stok tepung terigu saat ini sekitar 4000 kg, beras 526 ton cukup untuk 3 hari kedapan dan stok daging akan masuk dari DKI Jakarta. Sedangkan stok minyak goreng dipasaran cukup, khususnya untuk jenis kemasan setelah dicabutnya HET. Sementara untuk jenis minyak curah, kita dipasok dari Sumatera Barat dan Jambi.
Sementara untuk stok kebutuhan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Bulog sudah berkoordinasi dengan perusahaan pemasok baik yang dari Sumbar maupun dari Bungo dan Sarolangun. Sementara Bulog tidak diperbolehkan lagi untuk melakukan Operasi Pasar minyak Goreng setelah pencabutan HET karena diserahkan kepada harga pasar, jelasnya.
Sedang persoalan daging, dijelaskan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Wira Jaya mengatakan, stok sapi siap potong untuk Kabupaten Kerinci saat ini sebanyak 1445 ekor dengan harga sekitar Rp 140.000/kg. Biasanya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri mengalami kenaikan sekitar 10%.
Kalaupun terjadi kenaikan harga daging, biasanya tidak berlangsung lama, sebab tergantung dari stok yang ada dan pedagang juga tidak mungkin menahan stoknya dalam waktu yang cukup lama karena bisa busuk sehingga dengan sendirinya harga turun. Disamping itu, kebiasaan ibu-ibu rumah tangga di Kerinci ada yang menyajikan arisan daging, sehingga pola ini juga bisa menetralisir harga daging di pasaran, jelasnya. (R)