KERINCI JAMBI – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia Ke – 78 Tahun 2023, Dandim 0417/Kerinci, Letkol Inf Andy Irawan S.H bersama Ketua Persit KCK Cabang XXV, Ny. Felinda Andy dan unsur Perwira melaksanakan ziarah ke Makam Pahlawan Kerinci Depati Parbo di Desa Lolo Kecil, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, pada Selasa (10/10/2023).
Dandim 0417 Kerinci menjelaskan bahwa pelaksanaan ziarah ini merupakan salah satu rangkaian peringatan HUT TNI Ke-78 dan melalui momen ini kita berharap sejarah tidak terlupakan terutama bagi generasi muda saat ini.
Ziarah diawali dengan berdoa bersama dilanjutkan dengan tabur bunga di Makam Pahlawan Kerinci Depati Parbo. Hadir mendampingi ziarah, Ketua Qalbu Depati Parbo beserta keturunan dari Depati Parbo.
Tujuan ziarah ini selain untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur, juga merupakan agenda rutin setiap tahunnya dan mengandung makna yang sangat dalam, karena selain sebagai sarana dan wahana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa, juga mengajak kepada seluruh Prajurit TNI dna masyarakat untuk dapat meresapi dan merenungkan setiap perjuangan para pahlawan yang telah mengharumkan bumi pertiwi demi perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Setelah kegiatan ziarah dilanjutkan dengan mengunjungi Rumah Keluarga keturunan Depati Parbo yang sudah dijadikan rumah adat.
Sebagimana diketahui secara singkat, Depati Parbo lahir di Desa Lulo Kecil, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi pada tahun 1839 dengan nama asli Muhammad Kasib. Ayahnya bernama Bimbe dan Ibu bernama Kembang, Depati Parbo mempunyai tiga saudara perempuan bernama Bende, Siti Makam dan Likom. Dari lahir Depati Parbo mempunyai keistimewaan. Depati Parbo mempunyai gigi geraham hitam yang mirip besi hingga beliau sering dipanggil “german besoi” (german adalah geraham dalam Bahasa Kerinci, besoi adalah besi dalam Bahasa Kerinci).
Pada masa mudanya Depati Parbo adalah anak muda yang suka mengembara untuk menuntut ilmu bela diri seperti silat juga ilmu agama, adat dan ilmu kebatinan. Depati Parbo terkenal seorang yang taat beragama, bijaksana dan ilmu adatnya tinggi sehingga beliau dinobatkan menjadi pemangku adta dengan bergelar Depati.
Dalam perang melawan Belanda pada tahun 1903 yang dipimpin oleh Depati Parbo menyebbakan Belanda banyak yang menjadi korban, sehingga Depati Parbo ditangkap dan dibuang ke Ternate, Maluku selama 22 tahun. Selama di pembuangan Depati Parbo terkenal bisa mengobati (tabib/dukun), dan anak Assisten Residen Belanda pernah diobati.
Depati Parbo kembali ke Kerinci pada tahun 1926. (*Red)