Kesbangpol Kerinci Jambi Peringati Maulid Nabi SAW
KERINCI JAMBI – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kerinci Jambi peringati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Tema “Meneladani Kepemimpinan Nabi Besar Muhammad SAW” yang dihadiri seluruh keluarga besar Badan Kesbangpol Kerinci. Kegiatan tambahan Maulid Nabi, juga diisi dengan kegiatan rutin Arisan Dharma Wanita Persatuan Badan Kesbangpol Kerinci yang dipimpin Nurwati. S.Pd. Selain itu, juga dilaksanakan penyerahan kenang-kenangan kepada pejabat yang pensiun dan pindah tugas dari Kesbangpol, pada Rabu (4/10).
Kegiatan tambahan Maulid Nabi, juga diisi dengan kegiatan rutin Arisan Dharma Wanita Persatuan Badan Kesbangpol Kerinci yang dipimpin Nurwati. S.Pd.
Di dalam peringatan Maulid Nabi tahun ini 2023, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kerinci Jambi Redi Asri, SH, MH dalam sambutannya mengatakan, sebagai wujud insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SAw, kita perlu mengenjawantahkan secara nyata keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan dalam bekerja selaku ASN sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
Sementara itu, Buya Apriadi dalam ceramahnya, mengingatkan bahwa tidak ada manusia yang sesempurna nabi Muhammad SAW. Kecerdasan nabi, setiap ayat yang turun beliau langsung hafal, air liur beliau menjadi obat, keringat beliau wangi, kebijakan beliau sangat adil, intinya tidak ada yang menandinginya.
Dalam suatu kisah, sahabat nabi Abu Bakar RA membersihkan goa sebelum masuk ke dalam dan Abu Bakar RA terkena gigitan kalajengking. Nabi Muhammad SAW melihat Abu Bakar RA pucat dan menyemburkan air ludahnya ke tangan Abu Bakar RA yang digigit Kalajengking tadi, lalu sembuh seketika. ujar Buya Apriadi yang cuku kocak.
Dalam kepemimpinan Nabi Muhammad SAW selalu berbuat adil, ini ditunjukkan nabi saat mengangkat memindahkan batu Hajar Aswad, ada empat kelompok suku yang berebut saling mengklaim berhak mengangkat batu Hajar Aswad tersbut. Lalu Nabi Muhammad SAW meletakkan surban beliau dan batu Hajar Aswad diangkat besama oleh ke empat suku tadi, kemudian diletakkan oleh Nabi pada posisinya, tambah Buya Apriadi yang masih membujang tersebut. (*Red)
