KERINCI – Dalam rangka transformasi Indonesia maju, salah satu yang diperlukan adalah sebuah Inovasi karya anak negeri. Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia biasa disingkat LAN RI melakukan kegiatan Inovasi disetiap Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci tahap ke-2.
Kepala Bappeda Kerinci Atmir melalui undangan Desk Tahap Ke-2, mengatakan sebagai tindaklanjut dari hasil Dask Tahap Ke-1 meliputi drump up, diagnose dan design ide inovasi Kabupaten Kerinci yang telah dilaksanakan tanggal 15 s.d 18 November 2021 lalu. Senin (21/3).
Dijelaskan Atmir, bahwa Desk tahap-2 laboratorium inovasi Kabupaten Kerinci tahun 2022 merupakan tahap finalisasi ide dan rencana aksi inovasi OPD berdasarkan review dari LAN RI untuk persiapan louching inovasi tahun 2022.
Sementara itu, dari LAN RI Antun Nastri Sidik menjelaskan dalam tahap finalisasi Desk Tahap Ke-2 ide inovasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kerinci, dirancang cukup menarik untuk ditindaklanjuti dan dikembangkan di Kabupaten Kerinci. Ide “parlemen remaja” sebuah ide yang belum pernah ditemukan di seluruh Kesbangpol seluruh Indonesia. Meski ini adalah sosialisasi pendidikan politik, namun pola yang dilakukan Kesbangpol Kerinci adalah bentuk lain melalui Simulasi, sehingga peserta “Parlemen Remaja” nantinya benar-benar bisa mengimplementasikan dirinya, bagaimana menjadi anggota DPRD sesungguhnya.
Disarankan, yang sering disapa Antun, bahwa untuk melengkapi ide inovasi yang akan diluncurkan pada 23 Maret 2022, agar narasi pada diskripsi ditambakan untuk memastikan cara kerja dari “Simulasi Parlemen Remaja” di Kabupaten Kerinci.
Disisi lain, Kepala Badan Kesbangpol Kerinci Redi Asri, SH, MH mengatakan, ide inovasi “Parlemen Remaja” lahir sebagai bentuk upaya untuk menghatarkan peserta sosialisasi dalam bentuk nyata, kita tidak lgi bicara dalam kerangka teori tetapi bagaimana peserta itu bisa memainkan perannya selayaknya menjalankan tugas-tugas selaku seorang anggota DPRD Kerinci.
“Apakah itu cara persidangan, bagaimana menyelenggarakan rapat-rapat Fraksi, Komisi sampai Paripurna. Tentu dengan harapan peserta Parlemen Remaja mampu memahami mekanisme tahapn menjadi anggota dewan sampai dengan kerja dewan. Dari situ, peserta akan mengerti akan sistem kepemiluan, ujarnya. (*).