JAMBI KERINCI – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kerinci dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi Tim PORA Pemantauan Orang Asing dan Lembaga Asing di Kabupaten Kerinci yang berlangsung di Cafe Prima, Kayu Aro dengan dipandu Kaban Kesbangpol Kerinci diselenggarakan dalam bentuk Diskusi yang dihadiri dari Imigrasi, Polres, Kodim, Kejaksaan, TNKS, APGI Asosiasi Pemandu Gunung Kab. Kerinci, APHI Asosiasi Perhotelan Kab. Kerinci, Kemenang, Dinas Kopnaker, Dinas Dukcapil, Camat Gunung Tujuh, Camat Kayu Aro dan Camat Kayu Aro Barat.
Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Sosial Hefny Johan dalam sambutannya menjelaskan tujuan Rapat Koordinasi kali ini, selain untuk mensinergikan dan menyamakan persepsi dalam pengawasan orang asing di Kab. Kerinci juga bertujuan untuk mengevaluasi capaian-capaian program dari masing-masing stake holder dalam melakukan pengawasan, sehingga didapatkan sinkronisasi data yang valid dan up to date.
Kasubag Humas Imigrasi Kerinci Rizky dalam keterangannya menekankan bahwa wilayah kerja Imigrasi Kerinci meliputi Kerinci, Kota Sungai Penuh dan Merangin. Untuk itu, peran dari masing-masing stake holder dan masyarakat menjadi sangat penting dan membantu Imigrasi dalam melakukan pengawasan. Sejauh ini, kasus menonjol di Kerinci ditemukannya perkawinan campur antara warga Kerinci dengan orang asing yang berasal dari Banglades, Nepal, Malaysia dengan rata-rata yang menjadi TKI di Malaysia, namun dalam proses penengakan hukum, Imigrasi sudah mendeportasikan beberapa orang agar melengkapi dokumen mereka.
Dari beberapa penyampaian peserta, berhasil melahirkan rekomendasi strategis diantaranya akan dibikin aplikasi khusus pelaporkan tamu ornag asing bagi pihak hotel atau penginapan, agar membuat surat ederan kepada pihak pengurus Masjid agar berkoordinasi terlebih dahulu jika ada penceramah orang asing, dari data yang disampaikan pihak TNKS tergambar adanya peningkatan jumlah kunjungan orang asing baik Eropa, Amerika, Amerika Latin, Australia dan lainnya yang melakukan wisata pendakian gunung Kerinci, Danau Gunung Tujuh, Rawa Bento dan Danau Kaco bahkan sampai Juli 2024 sudah tercatat 36 orang Wisman.
Disamping itu, laporan tamu asing dari pihak Hotel atau Penginapan sudah berjalan dengan baik dan terus untuk ditingkatkan, mengingat pengawasan dan pemantauan orang asing bukan dimaksudkan untuk mencari kesalahan tetapi juga lebih kepada perlindungan dan pelayanan. (*Red)